Kemenkes Mulai Laksanakan Program Cek Kesehatan Gratis Siswa, Sasar 53 Juta Siswa se-Indonesia
Jakarta, Jatengaja.com - Kementerian Kesehatan mulai Juli 2025 melaksanakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk siswa dengan menyasar lebih dari 53 juta siswa dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan program CKG untuk skrining kesehatan bagi siswa dilaksanakan di 282 ribu sekolah dan madrasah di Indonesia.
“Program CKG merupakan salah satu dari tiga program prioritas Presiden Republik Indonesia. Dua program lainnya adalah pembangunan 66 rumah sakit (RS) di daerah terpencil dan percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC),” katanya dalam Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri dilansir dari infopublik.id, Selasa 1 Juli 2025.
- Santri Pesantren Tahfidz Al Qu’an MAJT-Baznas Jateng Ditargetkan 4 Tahun Lulus Mutqin
- Kemitraan BRI dan Klaster Susu Ponorogo, Wujud Komitmen Dukung UMKM
- BRI Tegaskan Kepemimpinan di Sektor Keuangan Lewat 15 Penghargaan Ajang FinanceAsia 2025
- Pengamat Transportasi Sebut Pungli Terhadap Sopir Truk di Indonesia Satu Tahun Capai Rp150 Juta
- 185 Perwira Serta 496 Bintara dan Tamtama Personel Jajaran Polda Jateng Naik Pangkat
Lebih lanjut Menkes, manyatakan secara nasional program CKG menargetkan 280 juta pemeriksaan kesehatan. Pelaksanaannya dilakukan melalui dua jalur utama yaitu di Puskesmas dan di sekolah.
Pemeriksaan yang dilakukan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Paket skrining mencakup pemeriksaan kesehatan fisik hingga kesehatan jiwa.
“CKG akan dilakukan di sekolah, yaitu SD, SMP, SMA itu beda-beda paket tesnya. Ada masalah kesehatan fisik, ada juga kesehatan jiwa,” ungkap Menkes Budi.
Saat ini, menurut Menkes, capaian CKG telah menembus angka 200 ribu pemeriksaan per hari. Dengan masuknya sekolah sebagai lokasi pelaksanaan, angka ini diharapkan meningkat signifikan.
“Kalau bisa dapat setengahnya dari total anak sekolah, kita bisa selesai dalam tiga bulan ke depan,” ucap Menkes Budi optimistis.
Jawa Tengah saat ini menjadi provinsi dengan jumlah skrining tertinggi, disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Barat. Ia berharap, apabila Jawa Barat naik, CKG pasti lompatannya bisa lebih tinggi.
Kemenkes telah melakukan simulasi teknis dan sistem pelaksanaan sejak Juni 2025. Sosialisasi juga telah dilakukan kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
Pelaksanaan di sekolah akan didukung oleh dua pilar layanan yakni Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Alat pemeriksaan akan disediakan secara kolaboratif oleh keduanya.
“Alat-alat yang dibutuhkan sebagian disiapkan oleh Puskesmas, sebagian lagi disiapkan di unit kesehatan sekolah,” kata Menkes Budi.
Ia menambahkan, UKS akan direvitalisasi agar bisa berfungsi maksimal sebagai sarana edukasi kesehatan. Menkes Budi berharap program ini menjadi momentum untuk menanamkan pola hidup sehat sejak dini di kalangan pelajar.
“Mudah-mudahan ini bisa jadi momen untuk menggugah kesadaran hidup sehat sejak dini,” kata Menkes Budi. (-)