Kawasan Segita Tiga Emas Jadi Pilot Project Sistem Ducting Kota Semarang
Semarang, Jatengaja.com - Kota Semarang Jawa Tengah menjadi kota kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta yang memindahkan kabel fiber optik udara ke bawah tanah (ducting).
Pemindahan fiber optik udara ke bawah tanah tersebut dimulai dari Jalan Gajah Mada sebagai pilot project untuk sistem ducting di Kawasan Segi tiga Emas Kota Semarang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan pentingnya pemindahan kabel fiber optik udara ke bawah tanah tersebut sebagai salah satu upaya untuk mempercantik kota dan menghindari bencana.
“Berharap ke depannya seluruh kabel fiber optik udara di Kota Semarang dapat diducting. Sementara masih segi tiga emas karena terkait biaya,” katanya usai seremonial penurunan kabel fiber optik di depan Masjid Baiturrahman, Jalan Gajah Mada Semarang dilansir semarangkota.go.id, Kamis (17/8/2023).
- Telkom - Kadin Sepakat Digitalisasikan UMKM
- Solusi Polusi Jakarta, INDEF Dukung Penggunaan Kendaraan Listrik
- BI Sebut Perekonomian Jateng Triwulan II 20023 Tumbuh 5,23% Lebih Tinggi dari Nasional
- Ratusan Polisi dan Tim Jibom Amankan Pertemuan Menteri Ekonomi Asean di Semarang
- Beredar Foto Citra Satelit yang Gambarkan Sumber Polusi di Jakarta dari PLTU, KLHK: Hoax
Wilayah segi tiga emas di Kota Semarang meliputi delapan ruas jalan dengan total panjang 30 kilometer, di antaranya Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, Jalan Gajahmada, Imam Bonjol, MT. Haryono, Jalan Pahlawan, Kawasan Simpang Lima dan Jalan Ahmad Yani.
Mengenai sejarah ducting di Kota Semarang sendiri, berawal pada tahun 2019 melalui kerja sama operasional antara PT. Bumi Pandanaran Sejahtera yang merupakan BUMD Kota Semarang dengan PT. Moratelindo untuk membangun sarana komunikasi pasif berupa saluran ducting bersama di Kota Semarang.
Dalam prosesnya, terdapat banyak hambatan khususnya perihal relokasi kabel optik dari 26 penyelenggara telekomunikasi di Kota Semarang.
“Kita harapkan nantinya tidak hanya segi tiga emas saja, dan ini mungkin yang masih menjadi PR bagaimana kita mendorong APJII dan APJATEL. Karena sekarang ini yang sudah masuk ducting masih Telkom dan Moratelindo,” ujar wali kota Semarang.
Lebih lanjut, Mbak Ita panggilan wali kota Semarang berharap ke depannya seluruh kabel fiber optik udara di Kota Semarang dapat diducting.
Oleh karenanya, Mbak Ita akan mendorong Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) agar segera menurunkan kabel fiber optik masing-masing ke sistem ducting, seperti di Kota Lama yang sudah berhasil dalam melakukan proses ducting.
“Ductingnya juga sudah dibangun, tinggal dimasukkan saja. Kalau tidak ada pioner, kalau tidak ada yang pertama nanti tidak selesai-selesai,” tandasnya.
Sementara, Kepala KSO BPS Moratelindo Resi Bramani mengatakan jika pekerjaan ini akan memerlukan waktu selama kurang lebih dua bulan sampai bisa digunakan dengan maksimal.
- Komitmen Telkom Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
- Ekonom UGM Minta Pemerintah Segera Evaluasi Penerima Gas Murah
- Peningkatan Aktivitas Transportasi dengan Bahan Bakar Minyak Penyebab Tingginya Polusi Udara di Jakarta
“Kita berharap dalam sebulan hingga dua bulan daerah sini sudah rapi semua tanpa kabel. Kami juga sudah ada grand designnya untuk ke depan. Untuk sementara kita ruas ini dulu dan sudah ready tinggal digunakan,” tandasnya.
Dirinya juga menyampaikan mengenai keuntungan dari ducting yang lebih aman dan lebih awet untuk Kabel Fiber Optik.
“Perawatan lebih aman dan mudah kalau di bawah, karena masuk sekali. Tidak ada lagi kecelakaan, tidak ada lagi putus kabel, tidak ada lagi hewan pengerat dan lain-lain,” ujar Bramani. (-)