JSIT Jawa Tengah Bantu Korban Banjir di Sukabumi
Sukabumi, Jatengaja.com - Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Tengah melalui Dompet Peduli Pendidikan dan Ummat (DPPU)-Lazis Jateng menyalurkan sebanyak Rp50 juta bantuan untuk korban banjir di Sukabumi, Jawa Barat.
Bantuan diserahkan kepada Ketua JSIT Indonesia Daerah Kabupaten Sukabumi, Asep Yahya bertempat di SDIT At-Tawazun yang beralamat di Jl. HM. Dadang, Terminal Baru, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
- 148.639 Kendaraan Masuk Tol Fungsional Prambanan Selama Operasional pada Libur Nataru
- Hati-hati APK Ilegal, BRI Ingatkan Risiko Serius bagi Keamanan Data
- Ini Daftar Barang-Barang Mewah Kena PPN 12 Persen yang Mulai Berlaku 1 Januari 2025
Selanjutnya bantuan tersebut akan diberikan kepada guru dan siswa yang terdampak. Dari data yang diperoleh ada sebanyak 3 (tiga) rumah yang rusak berat dan 4 (empat) rumah rusak ringan.
Ketua JSIT Indonesia Daerah Kabupaten Sukabumi, Asep Yahya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan dari saudara-saudara dari Jawa Tengah. Ia menginformasikan bahwa sebanyak 29 kecamatan dari 47 kecamatan di Sukabumi terdampak bencan banjir dan tanah longsor. Banjir dan tanah longsor terjadi pada Rabu (4/12/2024) sebulan lalu disebabkan luapan Sungai Cisako akibat cuaca yang ekstrem.
“Luar biasa. Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dari JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah atas bantuan ini. In Sha Allah sangat bermanfaat untuk guru maupun siswa yang terdampak. Ada beberapa guru dan siswa kami hingga hari ini masih berada di tempat pengungsian karena rumahnya hanyut bahkan roboh. Mohon doanya semoga para penyintas bencana banjir dan tanah longsor senantiasa tabah dan mendapatkan ganti yang lebih baik,” kata Asep Yahya yang didampingi oleh istri dan satu putranya.
Ketua rombongan utusan dari JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Lilik Prihyanto menyampaikan keprihatinan kepada guru dan siswa yang terdampak banjir dan tanah longsor. Sesama anggota JSIT Indonesia merupakan satu tubuh sehingga di saat ada yang membutuhkan bantuan maka yang lain sebisa mungkin meringankannya. Sebanyak 6 (enam) orang dari JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah menempuh perjalanan darat langsung ke lokasi bencana.
“Sudah menjadi budaya positif di JSIT Indonesia dimana kita saling membantu satu dengan yang lain. Kami turut prihatin atas bencana banjir dan tanah longsor yang berdampak pada rumah sejumlah siswa dan guru SIT di Kabupaten Sukabumi. Kami hanya menyalurkan bantuan sedikit yang dikumpulkan oleh sekolah di Jawa Tengah. Semoga bisa meringankan sedikit beban yang harus ditanggung akibat bencana ini,” kata Lilik Prihyanto.
- Borong 7 Penghargaan, Bawaslu Jateng Sabet Juara Umum SDMOD Award 2024
- Polda Jateng Sebut Setiap 51 Menit Terjadi Tindak Kejahatan di Masyarakat
- BRI Dinobatkan sebagai Best Employers Asia Pacific 2025, Bangga!
Rombongan sempat bertemu dan mengunjungi rumah salah satu guru di TKIT At-Tawazun Surade, Sitra Detiafana yang rumahnya hanyut diterjang banjir. Rumah beliau memang terletak tidak jauh dari Sungai Cikaso yang meluap. Menurutnya dari sepanjang 30 tahun ke belakang, banjir kemarin yang paling parah. Luapan air dari Sungai Cikaso menghanyutkan kampung hingga ketinggian 8-10 meter.
“Banjir kemarin merupakan banjir terparah. Luapan air sampai menenggelamkan Kampung Cijaksi yang kami tempati. Para warga berlarian ke hutan atau bukit yang lebih tinggi untuk mencari aman. Mayoritas warga tidak lagi bisa menyelamatkan harta kekayaan yang tertinggal di rumah baik dokumen penting dan lain sebagainya. Semua pasrah dan berusaha menyelamatkan nyawa seluruh anggota keluarga. Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan dari teman-teman JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah,” ujar Sitra Detiafana yang hingga sekarang masih tinggal di pengungsian dengan kondisi ayahnya sedang sakit stroke. (-)