Jateng Mulai Panen Padi, Ganjar Berharap Harga Beras di Pasar Segera Stabil

SetyoNt - Sabtu, 11 Februari 2023 23:29 WIB
Jateng Mulai Panen Padi, Ganjar (dua dari kiri) Minta Bulog Segera Serap untuk Stabilkan Harga Beras di Pasar (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Batang, Jatengaja.com - Harga beras di Jawa Tengah (Jateng) diharapkan segera stabil, menyusul sejumlah daerah seperti Batang dan Kebumen sudah mulai melakukan panen raya padi.

Harapan ini disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat meninjau panen padi di Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Sabtu (11/02/2023).

“Dengan dimulainya musim panen padi diharapkan akan membantu menstabilkan harga beras dalam satu pekan ini sehingga inflasi dapat terkendali,” katanya.

Panen padi di Kabupaten Batang sudah dimulai sejak beberapa hari terakhir. Namun, faktor cuaca yang kurang bagus masih menjadi kendala. Harga panen padi atau gabah kering relatif lumayan tinggi, dan membuat petani senang.

Menurut Ganjar, kondisi panen seperti itu harus dikelola dengan baik secara bersama-sama. Masalah cuaca yang menjadi kendala pada saat pengeringan padi, dapat diatasi dengan menggunakan mesin pengering.

"Ini petani lagi senang, maka harus dikelola dengan baik. Saya minta untuk menghitung ulang, berapa biaya yang dipakai. Mulai dari gabah kering panen, kemudian sampai gabah kering giling, sampai jadi harga beras. Dengan cara ini, kita sebenarnya bisa menghitung semua," ujarnya.

Penghitungan harga panen hingga menjadi beras, ditambah kalkulasi hasil panen padi di seluruh daerah akan menjadi acuan mengukur stok beras di pasar.

Ganjar memprediksi, dalam satu pekan ini kondisi pasar sudah dibanjiri beras sehingga harga bisa stabil dan inflasi akan terkendali.

“Sebenarnya pasar sudah bisa dibanjiri beras. Dalam konteks inflasi, mestinya harga beras ini sudah mulai bisa terkendali,” tandasnya Gubernur Jateng.

Langkah berikutnya, setelah pasar dibanjiri stok beras dan dapat menurunkan harga di pasar saat ini, maka yang diperlukan adalah menjaga harga agar tidak jatuh. Menurut Ganjar, batasan harga padi maupun beras harus tetap dijaga di atas HPP sebesar Rp4.300. Saat ini harga yang dibeli dari petani berkisar antara Rp5.500-Rp5.600. Harga itu dinilai sudah tinggi untuk petani.

Gubernur Jateng dua periode ini juga meminta agar Bulog cepat menyerap hasil panen padi atau beras dari petani agar stabilisasi harga beras dapat segera dilakukan.

Sehingga, tidak ada lagi alasan harga tinggi karena banjir, karena hasil pantauan harga beras di pasar dalam dua hari terakhir, pedagang mengaku harga beras naik karena para distributor terkendala cuaca dan banjir.

"Serapannya biar lebih cepat, teman-teman dari Bulog juga siap agar stabilisasi harga bisa cepat dilakukan. Sehingga kalau cerita-cerita bakul yang mengatakan, banjir dan harga mahal, kami bisa tunjukkan sekarang berasnya nggak banjir dan jangan dipakai alas an,” tandas Ganjar. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS