Ini Komitmen ‘Deklarasi Semarang Pembudayaan Germas Bersama Kepala Daerah’
Semarang, Jatengaja.com -Lokakarya Advokasi dan Pembelajaran Horisontal (Advocacy and Horizontal Learning) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (AHL Germas) menghasilkan “Deklarasi Semarang Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bersama Kepala Daerah.”
Deklarasi tersebut dibacakan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, sebelum penutupan kegiatan tersebut, Senin (29/11) sore.
Deklarasi ditandatangani kepala daerah yang hadir, yakni Wali Kota Semarang, Bupati Pringsewu H Sujadi Saddat, Bupati Soppeng H Andi Kaswadi Razak dan Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Drs Masruri.
- Kondisi DAS Rawan Banjir di Kota Semarang Masih Aman
- HUT Korpri, ASN Diminta Perbanyak Inovasi
- Varian Covid-19 Omicron Lebih Menular 500 persen Belum Ditemukan di Jateng
Para Kepala Daerah yang hadir mengatasnamakan anggota Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI). Bupati Pringsewu adalah pengurus AKKOPSI periode
Deklarasi yang dibacakan Hendrar Prihadi menyebutkan, para bupati dan walikota yang tergabung dalam AKKOPSI berkomitmen untuk pertama, menghidupkan kembali upaya dan praktik baik selama ini, dalam Germas di daerah kami masing-masing.
Kedua, memastikan Germas yang telah diluncurkan sejak 15 November 2016, menjadi gerakan yang membudaya di tengah-tengah masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
Ketiga, memperkuat pelaksanaan Instruksi Presiden, Nomor 1 Tahun 2017, yang mengamanatkan agar seluruh pihak ikut serta dalam menjalankan 7 kebijakan gerakan hidup sehat oleh kementerian, dan kedinasan atau OPD dan aparat desa dan kelurahan di Indonesia.
Keempat, melengkapi regulasi dan memantau pelaksanaan kebijakan yang ada, termasuk edukasi dan advokasi masyarakat agar Germas sejalan dengan upaya penanggulangan Pandemi Covid-19.
“Mari kita budayakan hidup sehat, untuk Indonesia yang lebih sehat,” kata wali kota Semarang.
Pesan Menkes
Pembacaan dan penandatanganan “Deklarasi Semarang” menjadi puncak acara lokakarya AHL Germas yang berlangsung sejak Minggu (28/11).
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, sebagai pembicara kunci berpesan agar edukasi Germas dilakukan secara terus menerus, khususnya dalam masa pandemi covid 19 sekarang ini.
“Saya berharap agar edukasi Germas tidak berhenti. Sebab dalam masa pandemi sekarang ini, Germas menjadi salah satu solusi mengatasi pandemi ini,” ujar Menkes, yang menyampaikan pesan tersebut dalam bentuk rekaman video khusus untuk para peserta lokakarya.
Lokakarya juga diisi pemaparan berbagi pengalaman implementasi Germas oleh enam kabupaten/kota yakni Kota Semarang, Kabupaten Soppeng, Pringsewu, Sleman Boyolali dan Gianyar.
Pada sesi pertama tampil Bupati Soppeng dan Bupati Pringsewu dalam talkshow yang dipandu Direktur SPEAK Indonesia, Wiwit Heris Mandari.
Sedangkan pada sesi kedua tampil Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Mochamad Abdul Hakam.
Acara juga dimeriahkan artis sekaligus Duta Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ikke Nurjanah.
Sementara itu berdasarkan seluruh proses diskusi, beberapa simpulan penting dari pengalaman penerapan Germas di daerah adalah, komitmen Kepala Daerah menjadi kunci implementasi Germas di daerah. Selain itu, dukungan regulasi dan pendanaan menjamin keberlanjutan program.
Hal lainnya adalah, praktik kolaborasi lintas OPD di pemerintah mengakselerasi penggalakan Germas dan adanya model desa atau kampung Germas menguatkan pembudayaan sampai ke akar rumput.
Serta dibutuhkan optimalisasi peran dunia usaha untuk penggalakkan implementasi Germas. (-)