Haul KH Wahid Hasyim ke-69, Puan Nilai Sebagai Ulama Pemikir dan Pejuang Sahabat Bung Karno

SetyoNt - Selasa, 19 April 2022 16:57 WIB
Puan Minta Pemerintah Pastikan Vaksinasi Covid-19 Bagi Jemaah Calon Haji Indonesia Tak Ada Kendala.

Jakarta, Jatengaja.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani menilai sosok ulama dan tokoh nasional KH Abdul Wahid Hasyim adalah sebagai sebagai salah satu ulama pemikir dan pejuang.

Menurut Puan Maharani, ayah dari almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut bersama Bung Karno turut serta dalam proses persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Peran KH Abdul Wahid Hasyim dalam menyiapkan kemerdekaan Indonesia sangat penting karena beliau mengikuti seluruh proses persidangan menuju Indonesia merdeka. Bersama kakek saya Bung Karno, dan sejumlah tokoh kemerdekaan lainnya, beliau turut andil dalam menjaga Indonesia dari upaya pihak-pihak yang menimbulkan perpecahan,” katanya, Selasa (19/4/2022).

Pernyataan Puan ini menanggapi haul ke-69 ulama besar yang juga tokoh nasional KH Abdul Wahid Hasyim pada 19 April 2022.

KH Abdul Wahid Hasyim wafat karena kecelakaan di daerah Cimahi saat hendak menuju Sumedang, Jawa Barat pada 19 April 1953, untuk nenghadiri harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Sumedang.

Menurut Puan, putra dari pendiri NU KH Hasyim Asy'ari itu memang salah satu tokoh Islam yang menjelang kemerdekaan pada tahun 1945, terlibat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat.

Selain itu juga menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Soekarno.

“Kedekatan Bung Karno dan KH Wahid Hasyim, tidak hanya pada saat mempersiapkan kemerdekaan, tapi juga juga bahu membahu setelah Indonesia Merdeka. Saat Bung Karno menjadi Presiden dan KH Wahid Hasyim menjadi menteri agama,” ujar Puan.

Perempuan yang pertama menjadi Ketua DPR RI ini menambahkan kebersamaan Bung Karno dan KH Wahid Hasyim bisa dilihat dari peran keduanya saat akan membangun Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia.

Masjid yang digagas Bung Karno sebagai ungkapan syukur atas hasil perjuangan yang dicapai, yaitu Kemerdekaan Indonesia.

"Melihat begitu besarnya jasa beliau, maka selain mendoakan, kita generasi yang sekarang ini berkewajiban meneruskan perjuangannya, mengisi kemerdekaan dengan hal-hal produktif untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, lebih maju,” ujar Puan.

“Jadikan sosok dan perjuangan beliau sebagai spirit dan energi poaitif dalam kehidupan berbangsa," imbuh perempuan pertama yang pernah menjabat sebagai Menko PMK ini.(-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS