Hafidz Muda Indonesia, Farhan Raih Juara 3 MHQ Internasional di Makkah, Arab Saudi
Jakarta, Jatengaja.com - Hafiz muda asal Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan Ach. Farhan menyabet juara ketiga dalam ajang Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Internasional King Abdul Aziz ke-44 di Makkah, Arab Saudi.
Farhan berhasil meraih juara ketiga pada cabang Tahfidz 15 juz pada MHQ Internasional yang diikuti sebanyak 174 negara berlangsung di Makkah, Arab Saudi 9-21 Agustus 2024.
Mahasiswa semester tiga di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum Banyuanyar ini menyatakan, merupakan sebuah kebanggan bisa menjadi juara ketiga pada ajang internasional.
- Memasuki Tahun ke Sembilan, Forum Telekomunikasi Internasional BATIC Kembali Digelar
- Bridge Siwo PWI Jateng Sumbang Medali Perak pada Porawanas Banjarmasin
- Prospek Investasi Hulu Migas Indonesia dalam Lima Tahun Mendatang Diprediksi Akan Cerah
- IKN Bisa Jadi Jebakan Utang Akibat Minim Investor
- Tiang Cerdas Dibangun guna Dukung Pembangunan Smart City di IKN
“Alhamdulillah berkat doa dan dukungan dari orang tua, guru dan juga masyarakat Indonesia pada umumnya, saya mendapatkan juara ketiga,” katanya, dilansir ari kemenag.go.id, Jumat (23/8/2024).
Menurut Farhan, untuk mencapai prestasi gemilang melalui proses yang tidak mudah. Proses seleksi dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional.
“Saya ikut MHQ Internasional kurang lebih prosesnya 4 tahun dari tahun 2020 karena kami mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional,” katanya.
Pada Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits Nasional (STQHN) 2023 di Jambi, Farhan meraih juara 1 cabang 20 juz putra menjadi tiket emas bagi Farhan untuk terbang ke Tanah Suci.
“Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, saya selalu berusaha untuk tetap semangat. Alhamdulillah kemarin di Jambi 2023 juara 1 kategori 20 juz, kemudian dikirim ke MHQ Internasional ke Arab Saudi King Abdul Aziz ke-44,” kata pemuda kelahiran Desember 2005 ini.
Meski demikian, Farhan menegaskan bahwa menghafal Alquran bukan hanya soal lomba, namun menjadi perjalanan spiritual untuk memperbaiki diri dan bekal di akhirat.
Perjalanan menghafal Alquran, sudah dimulai oleh anak ketiga dari 4 bersaudara dari pasangan Rifa’i dan Musayyadah ini sejak kelas 2 SMP, dengan menghafalnya di madrasah dan di rumah. Setoran ke kiai yang di rumah, kelas 3 SMP sudah hafal 10 juz.
Untuk melanjutkan hafalan, Farham kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Darul Ulum Banyu Anyar Pamekasan. Hanya dalam waktu dua tahun erhasil menghafal 30 juz Alquran.
“Alhamdulillah dua tahun di pesantren bisa menyelesaikan Alquran 30 juz. Jadi prosesnya mulai menghafal sampai selesai empat tahun. Dua tahun di SMP, dan dua tahun di pondok,” jelasnya.
Farhan bersyukur memiliki kesempatan yang berharga ini, termasuk bertemu para guru-guru profesional, mendapatkan ilmu baru diajang MHQ Internasional.
“Prestasi di Arab Saudi ini merupakan prestasi awal saya di Internasional dengan harapan ini menjadi prestasi pembuka yang mungkin ini insya Allah akan membuka prestasi-prestasi ke depan di tingkat Internasional, mudah-mudahan bisa dikirim lagi dan bisa mendapatkan juara satu,” harapnya.
Atas prestasi Internasional yang diraih, Kementerian Agama (Kemenag) RI memberikan apresiasi berupa uang pembinaan sebesar Rp20 juta. Apresiasi ini diharapkan menjadi stimulus dan memacu semangat bagi Farhan untuk senantiasa menjaga hafalan Al-Qur’annya.
“Apresiasi ini agar menjadi stimulasi dan memacu semangat Mas Farhan kali ini juara 3 tingkat Internasional 15 Juz. Ke depan saya kira masih ada kesempatan untuk ikut di 20 juz atau 30 juz,” kata Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ahmad Zayadi saat menyerahkan apresiasi secara simbolis kepada Farhan di kantor Kemenag Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
- BI Jateng Gelar Edukasi QRIS dan Keamanan Transaksi Non Tunai bagi Keluarga Besar Brimob Polda Jateng
- Kendalikan Inflasi, BI Jateng Kampanyekan Pemanfaatkan Cabai Kering dan Pasta Bawang Merah
- Lakukan Ini Agar Nomor HP Aman dari Akses Pinjol
Apresiasi dari Kemenag ini, kata Zayadi, menjadi bagian dari pemberdayaan juara-juara MTQ tingkat nasioanal untuk mengikuti event-event yang lebih tinggi seperti tingkat Internasional.
Zayadi berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa memberdayakan para juara itu sekurang-kurangnya melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan keagamaan di provinsi, kabupaten/kota atau dijadikan pengurus masjid.
“Ini juga sebagai cara memberdayakan juara-juara MHQ. Saya kira kawan-kawan yang alumni MHQ punya pemahaman keagamaan yang insya Allah lebih baik, kemudian aksentuasi praktik keagamaan dan moderatnya lebih kuat,” katanya. (-)