Gubernur Sumbar Kunjungi Jateng, Ingin Belajar Pengentasan Kemiskinan Dari Ganjar
Semarang, Jatengaja.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah bersama sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemprov Sumbar berkunjung ke Jawa Tengah.
Kedatangan Gubernur Mahyeldi dan rombongan diterima Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti di kompleks Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (27/1).
Mahyeldi menyatakan, kunjungan untuk belajar tentang penanganan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng di bawah pimpinan Gubernur Ganjar Pranowo.
- Minat Jadi Anggota Polisi, Polri Buka Penerimaan 100 Siswa SIPSS 2022, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
- Aturan Baru KAI, Tak Bisa Tunjukkan Hasil Tes PCR atau Rapid Tes Pembatalan Tiket Dikembali 75%
- Inilah 7 Masjid dengan Arsitektur Megah dan Unik di Indonesia
Menurut Mahyeldi, angka kemiskinan di Sumbar meningkat tajam saat pandemi Covid-19 melanda sehingga diperlukan langkah cepat untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kami melihat Pemprov Jateng telah melakukan tindakan-tindakan cepat untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan. Pak Ganjar sudah melakukan banyak hal, memberdayakan BUMN, Baznas, menggerakkan OPD untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan. Ini tentu pengalaman baru bagi kami yang bisa diterapkan di Sumbar,” kata Mahyeldi.
Dia menambahkan, banyak prestasi telah didapatkan Jateng khususnya terkait penanggulangan kemiskinan, sehingga tidak salah Sumbar tidak salah datang ke Jateng untuk belajar terkait itu.
“Keberhasilan Pak Ganjar menjadi cerminan kami untuk membangun Sumbar menjadi lebih baik lagi. Apalagi beliau ini kan sudah senior, sudah dua periode gubernur. Saya kan baru setahun, jadi harus banyak belajar,” ujarnya.
Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, persoalan kemiskinan memang menjadi momok setiap kepala daerah selama pandemi Covid-19.
Untuk itu, menggenjot pengentasan kemiskinan dengan berbagai program, antara lain melalui rehabilitasi rumah tidak layak huni, penyediaan fasilitas air bersih, jamban, listrik dan lainnya.
“Kami tidak bisa kalau hanya menggunakan APBD, makanya kami optimalkan CSR perusahaan, Baznas serta filantropi. Di Jateng ini kami wajibkan satu OPD mendampingi satu desa binaan dan menyelesaikan kemiskinan di sana,” ujar Ganjar.
Selain itu, imbuh Ganjar, program-program lain juga digenjot seperti membuat fasilitas pendidikan gratis bagi siswa miskin dengan SMK Jateng. Dengan peningkatan pendidikan itu, diharapkan anak-anak miskin bisa memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.
“Kami juga berikan pendampingan pada UMKM, pengembangan desa wisata untuk menggairahkan ekonomi di pedesaan serta kegiatan-kegiatan lain. Intinya menyelesaikan kemiskinan tidak hanya satu faktor, namun banyak faktor yang harus digarap secara bersama-sama,” katanya. (-)