Gubernur Jateng Wajibkan 7.810 Kades untuk Ikuti Sekolah Antikorupsi
Semarang, Jatengja.com - Sebanyak 7.810 kepala desa di seluruh Jawa Tengah (Jateng) wajib untuk mengikuti kegiatan sekolah antikorupsi yang akan dilaksanakan di Kota Semarang.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mewajibkan seluruh kepala desa (Kades) mengikui sekolah antikorupsi yang akan digelar di GOR Indoor Kompleks Stadion Jatidiri Kota Semarang, Selasa 29 April 2025.
Ahmad Luthfi menyatakan sekolah antikorupsi dengan tagline "Ngopeni Nglakoni Desa Tanpo Korupsi" penting bagi Kades dalam memimpin desa untuk mengetahui aturan-aturan pokok, sehingga tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.
- Transformasi Bali Nature, UMKM Lokal yang Kini Perluas Pasar ke Internasional
- Super App BRImo Torehkan Angka Transaksi Hingga Rp1.599 Triliun di 3 Bulan
- JSIT Jateng Kumpulkan 1.582 Peserta dan Rp350 Juta Donasi untuk Palestina
- UMKM Kopi Serius Pangan Nusantara Semakin Berkibar di Kancah Global Lewat Dukungan BRI
- UMKM Minuman Herbal Siap Ekspor, BRI Beri Dukungan Penuh
"Kita akan kumpulkan semua Kades. Ini sebagai upaya preventif dan preemtif terkait pencegahan tindak pidana korupsi,” kata gubernur Jateng, Senin 28 April 2025.
Seluruh Kades akan diberikan pembekalan pembangunan, khususnya di pedesaan. Sehingga, anggaran yang dimiliki bisa digunakan tepat sasaran, dan tidak melanggar aturan.
Sebagai pembicara kunci (keynote speaker) pada acara yang diinisiasi Gubernur Jateng itu adalah Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Fitroh Rohcahyanto.
Pembicara lain, Dirkrimsus Polda Jateng Kombes Pol Arif Budiman, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jateng Tri Handoyo dan Jaksa Fungsional Kejati Jateng, Sugeng serta sebagai moderator adalah Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jateng, Siti Farida.
"Kita undang dari KPK, Ombudsman, Kejaksaan, Kepolisian dan BPKP. Berikan pembekalan pada para kades dalam pembangunan yang taat aturan," tandas Ahmad Luthfi.
Ahmad Luthfi menekankan bahwa pembangunan desa-desa di Jawa Tengah mesti maksimal. Alasannya, desa bisa menjadi pusat perekonomian. Terlebih lagi banyak potensi yang bisa dikembangkan di masing-masing daerah.
Acara yang akan dimulai pukul 08.00 WIB tersebut juga bakal disiarkan secara langsung melalui streaming di channel youtube Pemprov Jateng. (-)