BUMN Waskita Masih Miliki 9 Ruas Jalan Tol untuk Dijual
Semarang, Jatengaja.com - Emiten BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan melanjutkan program divestasi alias penjualan ruas jalan tol hingga 2024. Hal itu diungkapkan Presiden Direktur WSKT, Destiawan Soewardjono.
"Sampai saat ini sudah ada empat ruas tol yang selesai proses divestasinya. Program ini akan kami lanjutkan sampai 2024," ungkapnya dalam Public Expose, beberapa waktu lalu.
Diketahui, WSKT sendiri menyiapkan 13 ruas tol yang masuk dalam daftar divestasi. Artinya, masih ada sembilan ruas tol lagi yang belum dilego. Sementara itu, untuk sisa tahun ini, perseroan menyiapkan ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi- Parapat, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Depok-Antasari, Pemalang-Batang, dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar.
Adapun terkait investornya, ia belum membeberkan secara lebih lanjut. Menurutnya, perseroan akan merespons dan berfokus terhadap investor potensial yang berminat untuk membeli aset tersebut. Sejauh ini, lanjutnya, Indonesia Investment Authority (INA) akan menjadi salah satu investor yang bakal membeli sisa ruas tol perseroan.
Ia bilang, perseroan tengah menanggung kondisi cash flow yang berat lantaran besarnya beban utang. Maka, untuk mengembalikan kinerja, salah satu strategi yang dilakukan melalui divestasi ruas jalan tol.
Seperti diketahui, belum lama ini WSKT melakukan divestasi atas ruas Cibitung – Cilincing senilai Rp2,44 triliun pada 1 Oktober 2021.
Aksi ini dilakukan melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) dengan melepas seluruh kepemilikan saham sebanyak 1.386.131 saham kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (API).
Nilai transaki jual beli saham ini setara dengan 16,21 persen dari ekuitas Waskita yang sebesar Rp16,49 triliun per Maret 2021. Sementara itu, apabila dihitung dari ekuitas WTR, nilai transaki ini setara 12,22% dari Rp21,87 triliun per Maret 2021.
Sebelumnya, empat ruas tol yang berhasil dilakukan divestasi, yakni ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi senilai Rp824 miliar pada April 2021. Kemudian, ruas Batang-Semarang dan Cinere-Serpong diselesaikan pada Juni 2021 dengan dana yang diraup mencapai Rp3,57 triliun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Aprilia Ciptaning pada 11 Oct 2021