Bulog Jateng Jamin Ketersediaan Beras Aman Hingga Juni 2026

SetyoNt - Kamis, 25 Desember 2025 14:10 WIB
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah dan DIY, Sri Muniati di sela audiensi dengan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di Semarang, Rabu 24 Desember 2025. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah jamin ketersediaan pangan di wilayahnya aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Juni 2026.

Berdasarkan data dari Bulog, stok beras di Jawa Tengah (Jateng) mencapai 339.094 ton. Sedangkan realisasi pengadaan setara beras sepanjang 2025 tercatat sebesar 397.905 ton atau 100,3 persen dari target yang ditetapkan.

Hal ini disampaikan Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah dan DIY, Sri Muniati di sela audiensi dengan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di Semarang, Rabu 24 Desember 2025.

Sri Muniati menyatakan, menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta akhir tahun, stok beras pemerintah sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Masyarakat tidak perlu cemas atau panik karena ketersediaan sangat cukup dan harganya relatif stabil,” katanya.

Bulog, imbuh ia, juga telah menyiagakan gudang-gudang induk di seluruh Jawa Tengah, serta meminta mitra pengecer memastikan kesiapan stok di wilayah masing-masing.

“Selain beras, kami juga memiliki stok minyak goreng, gula, dan komoditas lainnya. Selama libur panjang, gudang-gudang induk kami siagakan untuk melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Sri Muniati menambahkan penyerapan hasil panen tidak dapat dilakukan Bulog sendiri, namun membutuhkan dukungan lintas sektor.

“Kami berharap koordinasi antara Bulog, dinas-dinas di Provinsi Jawa Tengah, serta dukungan aparat seperti TNI dan Polri bisa memperkuat penyerapan, sehingga produksi dan panen di Jawa Tengah dapat diserap secara maksimal oleh Jawa Tengah sendiri,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dyah Lukisari menambahkan, tengah menyiapkan regulasi berupa Peraturan Gubernur untuk memperkuat kapasitas internal daerah.

Ia menjelaskan, penguatan dilakukan tidak hanya melalui Bulog, tetapi juga dengan melibatkan BUMD provinsi, BUMD kabupaten, serta penggilingan-penggilingan kecil.

“Kami merencanakan program subsidi bunga pinjaman bagi penggilingan kecil agar mereka memiliki modal yang lebih kuat. Program ini kami siapkan untuk 2026,” ujarnya.

Sementara, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menandaskan, Perum Bulog perlu memperkuat serapan hasil panen petani lokal agar stabilitas pangan di wilayahnya terjaga.

“Kecukupan stok harus dibarengi dengan kebijakan yang berpihak pada petani, terutama dalam momentum panen. Kami tidak ingin saat petani panen, intervensi dari provinsi lain masuk ke wilayah kita,” ujarnya.

Gubernur menyatakan keterbatasan gudang dan sarana penyimpanan semestinya dapat diantisipasi melalui komunikasi dan koordinasi yang lebih baik.

“Kalau kurang gudang bisa dikomunikasikan, supaya tidak lari ke mana-mana,” tandasnya.(-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS