Bisa Tertular Antraks, Jangan Makan Daging Hewan yang Sakit
Semarang, Jatengaja.com – Antraks dapat menular melalui berbagai media. Spora antraks dapat menular melalui kontak dengan hewan dan memakan daging hewan yang tertular bakteri.
Oleh karenanya, warga atau peternak harus melakukan pencegahan dini terhadap penyebaran antraks. Bila menemukan hewan sakit dan memiliki ciri ada pendarahan di lubang tubuh, peternak perlu mewaspadainya.
"Cirinya itu, pada hewan yang sakit atau mati ada gejala darah yang keluar dari mulut, kuping, kemudian hidung, dubur dan alat kelamin," tutur Medik Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Slamet, Kamis (6/7/2023).
- 25 Ribu Dosis Vaksin Disiapkan untuk Cegah Penyebaran Antraks di Jateng
- “Public Interest in Energy Sector”, Buku Terbitan Arcandra Tahar yang Bahas Berbagai Aspek Tentang Energi Nasional dan Global
- Harga Minyak Dunia Naik Akibat Arab Saudi dan Rusia Sepakat Pangkas Produksi
- Waspadai 5 Risiko Pinjaman Online
- Orang Tua Mengeluh, Sekolah di Kota Semarang Diminta Tak Gelar Wisuda
Dikatakan, jika tertular ke manusia, ada ciri spesifik yang dilihat. Dia mencontohkan, munculnya keropeng atau borok di kulit. Jika tidak diobati, bisa menular ke bagian tubuh lain.
"Keropeng atau borok di kulit itu seperti huruf U (cekung). Segera berobat. Nanti di puskesmas atau di rumah sakit akan diambil sampel darah untuk memastikan darahnya tertular antraks atau tidak. Yang penting gaya hidup bersih pada ternak dan manusia. Dan Jangan sampai ternak yang sakit dan mati itu dimakan," tutur Slamet. (-)