5 Pengusaha Indonesia Masuk 10 Orang Terkaya Asia Tenggara
Jakarta, Jatengaja.com - Daya saing ekonomi Asia Tenggara terus menunjukkan taji dengan munculnya para konglomerat besar yang menguasai berbagai sektor strategis, mulai dari energi, perbankan, teknologi, hingga agribisnis.
Merujuk laporan terkini konglomerat terkaya di dunia versi Forbes, berikut10 orang terkaya di Asia Tenggara per Oktober 2025, beserta penjelasan sektor dan bisnis utama mereka.
1. Prajogo Pangestu (Indonesia)

- Kekayaan: US$ 41,6 miliar (± Rp 689,2 triliun)
- Sektor: Petrokimia & Energi
- Perusahaan utama: Barito Pacific Group
Prajogo membangun kekayaannya melalui Barito Pacific, yang awalnya bergerak di bidang kehutanan dan kini berkembang pesat di sektor petrokimia melalui Chandra Asri Petrochemical, produsen bahan baku plastik terbesar di Indonesia. Grup ini juga merambah ke sektor energi terbarukan dan panas bumi melalui Star Energy.
2. Low Tuck Kwong (Indonesia)
- Kekayaan: US$ 25,2 miliar (± Rp 417,5 triliun)
- Sektor: Pertambangan batu bara & Energi
- Perusahaan utama: Bayan Resources
Dikenal sebagai “Raja Batu Bara Indonesia”, Low Tuck Kwong mengendalikan Bayan Resources, salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia. Selain penambangan, perusahaannya juga aktif dalam infrastruktur pelabuhan dan transportasi untuk mendukung rantai pasok batu bara.
3. Budi Hartono (Indonesia)
- Kekayaan: US$ 19,4 miliar (± Rp 321,4 triliun)
- Sektor: Konsumsi & Perbankan
- Perusahaan utama: Djarum Group & BCA
Bersama saudaranya, Budi Hartono mengelola Djarum Group, produsen rokok kretek ternama di Indonesia. Mereka juga memiliki saham pengendali di Bank Central Asia (BCA), salah satu bank swasta terbesar di Asia Tenggara. Grup Djarum juga berinvestasi di properti, teknologi, dan e-commerce.
4. Michael Hartono (Indonesia)
- Kekayaan: US$ 18,6 miliar (± Rp 308,1 triliun)
- Sektor: Konsumsi & Perbankan
- Perusahaan utama: Djarum Group & BCA
Michael Hartono, saudara Budi, berbagi kendali atas kerajaan bisnis yang sama. Selain industri rokok dan perbankan, keluarga Hartono juga merambah sektor teknologi, ritel, dan investasi startup, termasuk melalui e-commerce Blibli.
5. Pham Nhat Vuong (Vietnam)
- Kekayaan: US$ 16,8 miliar (± Rp 278,3 triliun)
- Sektor: Properti, Otomotif & Teknologi
- Perusahaan utama: Vingroup (VinFast)
Pham Nhat Vuong adalah taipan pertama Vietnam yang mencapai level global. Melalui Vingroup, ia mengembangkan properti, pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, dan teknologi. Anak usahanya VinFast menjadi sorotan internasional dengan produksi mobil listrik untuk pasar global, termasuk Amerika Serikat.
6. Dhanin Chearavanont (Thailand)
- Kekayaan: US$ 16,6 miliar (± Rp 275,0 triliun)
- Sektor: Agribisnis, Pakan Ternak & Ritel
- Perusahaan utama: Charoen Pokphand Group (CP Group)
CP Group merupakan konglomerasi agribisnis terbesar di Asia Tenggara. Produknya meliputi pakan ternak, peternakan ayam dan babi, serta makanan olahan. CP juga memiliki jaringan ritel seperti 7-Eleven Thailand dan bisnis telekomunikasi. Dhanin sukses mengubah CP menjadi kekuatan global di sektor pangan.
7. Li Xiting (Singapura)
- Kekayaan: US$ 13,6 miliar (± Rp 225,3 triliun)
- Sektor: Alat Kesehatan & Teknologi Medis
- Perusahaan utama: Mindray Bio-Medical
Li Xiting adalah salah satu tokoh penting di dunia alat kesehatan. Mindray memproduksi berbagai peralatan medis seperti mesin USG, ventilator, dan peralatan pemantauan pasien yang diekspor ke lebih dari 190 negara. Perusahaannya menjadi salah satu pemain terbesar dalam teknologi kesehatan global.
8. Robert Kuok (Malaysia)
- Kekayaan: US$ 12,9 miliar (± Rp 213,7 triliun)
- Sektor: Perhotelan, Gula & Perdagangan
- Perusahaan utama: Kuok Group
Robert Kuok dijuluki “Raja Gula Asia” berkat dominasinya di industri gula Malaysia dan perdagangan komoditas. Ia juga mendirikan jaringan Shangri-La Hotels & Resorts, salah satu brand hotel mewah paling terkenal di dunia. Grup Kuok juga terlibat dalam logistik, properti, dan pelayaran.
9. Enrique Razon Jr. (Filipina)
- Kekayaan: US$ 12,8 miliar (± Rp 212,0 triliun)
- Sektor: Infrastruktur Pelabuhan & Energi
- Perusahaan utama: International Container Terminal Services Inc. (ICTSI)
Enrique Razon Jr. membangun kekayaannya melalui ICTSI, operator pelabuhan internasional terbesar di Filipina dengan kehadiran di lebih dari 30 negara. Ia juga mengembangkan bisnis energi terbarukan, kasino, dan properti, memperluas pengaruhnya di Asia dan Amerika Latin.
10. Otto Toto Sugiri (Indonesia)

- Kekayaan: US$ 12,5 miliar (± Rp 207,0 triliun)
- Sektor: Teknologi & Infrastruktur Digital
- Perusahaan utama: DCI Indonesia
Sebagai pendiri DCI Indonesia, Otto Toto Sugiri menjadi pelopor industri pusat data (data center) di Indonesia. DCI menyediakan layanan infrastruktur digital bagi perusahaan teknologi besar seperti Google dan Amazon, menjadikannya pemain penting dalam percepatan transformasi digital nasional.
Menariknya, dari 10 besar orang terkaya Asia Tenggara, lima posisi teratas dikuasai oleh pengusaha asal Indonesia, menandakan peran penting ekonomi nasional dalam kancah regional. Sektor energi, perbankan, dan teknologi menjadi tulang punggung kekayaan para taipan Indonesia ini.
Dengan berkembangnya teknologi, energi baru terbarukan, dan digitalisasi, diperkirakan daftar ini akan terus mengalami pergeseran di tahun-tahun mendatang.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 06 Oct 2025