264 Kerajaan dan Lembaga Adat Nusantara Ikuti Pawai Karnaval Budaya di Candi Borobudur
Magelang, Jatengaja.com - Sebanyak 264 kerajaan dan lembaga adat dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pawai Karnaval Budaya dalam rangkaian acara Festival Adat Budaya Nusantara II.
Masing-masing peserta mengenaikan pakain kebesaran kerajaan dan lembaga adat masing-masing dalam Kegiatan pawai Karnaval Budaya berlangsung di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (10/12).
Barisan keprajuritan mengawali pawai Karnaval Budaya, kemudian dengan berbagai penampilan adat, budaya dan kesenian dari berbagai daerah di Nusantara.
- Ngunduh Mantu Kaesng di Solo Ajak 400 Penarik Becak dan 35 Andong Angkut Tamu
- Poster Mertamu Budaya Karya Mahasiswa Teknik Komputer Undip Sabet Emas Pimnas 2022
- Polda Jateng Gunaan Drone Pantau Arus Lalu Lintas Ngunduh Mantu Kaesang di Solo
- 5 Juta Umat Islam Telah Daftar Haji, Mau Cek Estimasi Keberangkatkan Buka Pusaka
- Topping Off Premium Clubhouse di JakTim, Bukit Podomoro Jakarta Kini Dilengkapi Fasilitas Hunian Unggul dan Eksklusif
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo yang hadir dalam pawai Karnaval Budaya didampingi Ketua Umum Masyarakat Adat Nusantara, Andi Bau Malik Barammamase dan Ketua DPP Masyarakat Adat Nusantara, KGPAA Mangku Alam II.
Gubernur Jateng, Ganjar menyatakan senang dan terharu atas partisipasi 264 kerajaan dan lembaga adat Nusantara yang hadir dengan menampilkan karya-karya disaksikan masyarakat.
Menurut Ganjar acara tersebut sangat menarik karena melibatkan masyarakat secara langsung, sehingga menjadi ajang pengenalan berbagai seni dan budaya yang ada di nusantara.
“Kegiatan ini kalau bisa dilakukan terus menerus rasa-rasanya akan menjadi event baru yang menarik juga,” katanya.
Diharapkannya, gelaran budaya yang dihelat oleh para raja itu dapat menggeliatkan wisata, terutama di Jawa Tengah.
"Semoga mereka bisa berwisata di sini, saling tukar pengalaman dan keindahan, sehingga bisa berkolaborasi. Selain itu, semoga mereka bisa menjaga dan mengembangkan seni dan budaya yang dapat meneguhkan bahwa Indonesia kaya akan budaya. Jangan lupa dicatat dan didaftarkan agar tidak diklaim orang lain,” ujar Ganjar. (-)