Lakukan Sidak, BPOM Semarang Temukan Snack Tanpa Izin PIRT di Pasar Tradisional
Semarang, Jatengaja.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menemukan sejumlah snack atau makanan ringan belum ada izin pangan industri rumah tangga (PIRT).
Beberapa produk snack belum memiliki izin PIRT itu ditemukan dijual pedagang di pasar tradisional Pasar Gayamsari dan Pasar Pedurungan Semarang.
Snack tanpa izin PIRT tersebut ditemukan saat BPOM melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama tim gabungan dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang dan Satpol PP ke sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang menjelang Lebaran.
- SIG Bagikan 1.535 Paket Sembako
- Gubernur: Ekonomi Bergeliat, Lebaran Tahun Ini Akan Lebih Ramai
- Pemudik Diimbau Manfaatkan Transportasi Publik
- Ratusan Orang Ikuti Buka Bersama Yayasan Izzatul Islam di Watulawang
- Majelis Wali Amanat UNS Akan Tetap Lanjutkan Pelantikan Rektor
“Ada beberapa produk snack atau makanan ringan yang di jual di Pasar Gayamsari dan Pasar Pedurungan belum ada izin PIRT. Jika dibuat di Semarang, maka izin PIRT ke Dinas Kesehatan Kota Semarang,” kata staf pemeriksaan BPOM Semarang, Sumito dilansir dari semarangkota.go.id, Rabu (5/4).
Selain melakukan pemantauan dan pemeriksaan, lanjut Sumito juga memberikan edukasi kepada pedagang agar mereka bisa menyampaikan ke pihak produsen agar melakukan mengajukan izin PIRT ke Dinas Kesehatan setempat, sebelum melakukan produksi makanan.
Karena belum memiliki izin PIRT, para produsen juga belum teredukasi terkait penulisan e-tiket. Sehingga, cukup banyak makanan yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa.
"Belum ajukan PIRT, makanya belum paham. Dia tidak menuliskan tanggal kedaluwarsa. Kalau pengusaha industri rumah tangga sudah mengajukan izin, nanti diedukasi tata cara penulisan tiket," ucapnya
Saat ini, BPOM terus melakukan pengawasan dan pembinaan secara periodik terhadap semua jenis makanan. Apalagi jelang Idulfitri, pengawasan akan lebih digencarkan, teruma pada snack atau makanan ringan.
"Karena ini moment Lebaran, trennya snack, maka kami fokus melakukan pengecekan makan ringan,” tanda Sumito. (-)