Kemenag Tunjuk Jateng Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026, Pembukaan di Semarang

SetyoNt - Sabtu, 03 Mei 2025 00:00 WIB
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen (dua dai kanan) menyatakan, kesiapannya untuk menjadi tuan rumah perhelatan MTQ Nasional XXXI tahun 2026. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ditunjuk Kementerian Agama menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXXI yang dilaksanakan tahun 2026.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen menyatakan, kesiapannya untuk menjadi tuan rumah MTQ Nasional XXXI tahun 2026 sebagai komitmen dalam menyemarakkan syiar Alquran dan memperkuat ekosistem keagamaan yang inklusif.

“Kami senang Jawa Tengah bisa menjadi tuan rumah MTQ tahun 2026,” katanya usai rapat kesiapan Jateng sebagai tuan rumah MTQ Nasional XXXI tahun 2026 bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI di di Gedung B Kantor Gubernur Jateng, Jumat 2 Mei 2025.

Gus Yasin panggilan Wagub Jateng, menyatakan selain aspek keagamaan, penyelenggaraan MTQ tahun 2026 juga akan memberikan dampak sosial dan ekonomi.

“Golnya nanti tahun 2028, kami ingin menjadikan Jawa Tengah menjadi provinsi ramah wisata muslim. MTQ ini akan menambah antusiasme masyarakat dalam pengembangan ekonomi berbasis halal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gus Yasin yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jateng menyatakan mulai mematangkan kesiapan dari sisi peserta MTQ tahun 2025.

Para kafilah sudah melakukan persiapan sejak dini, agar Jateng bisa tampil maksimal dalam perhelatan, serta berharap bisa sukses sebagai penyelenggara dan menorehkan prestasi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kami berharap bisa menjadi juara, kalau tidak ya tiga besar. Itu harapan kami. Tahun ini kami juga akan melaksanakan MTQ tingkat provinsi. Rencananya diselenggarakan di Kabupaten di Tegal,” ujarnya.

Sementara, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Akhmad Zayadin menyatakan, Jawa Tengah dinilai menunjukkan kesiapan konkret, termasuk dalam aspek venue, akomodasi, dan dukungan masyarakat.

“MTQ bukan hanya syiar, melainkan sekaligus sebagai ajang ekspos hasil pembangunan. Terbukti saat kami selenggarakan di Kalimantan Timur, dampak ekonominya sangat tinggi, mencapai lebih Rp2 triliun, mulai akomodasi, konsumsi, sampai wisata. Berkahnya tidak hanya komunitas muslim, tapi juga komunitas lain,” ujarnya.

Sebagai informasi, Pemprov Jateng sendiri telah menyiapkan Kota Semarang sebagai lokasi utama. Pembukaan dan penutupan rencananya akan dipusatkan di lapangan Simpang Lima.

Kegiatan MTQ akan diisi pula dengan pawai taaruf sepanjang 2,2 kilometer, gala dinner outdoor, dan penutupan diisi oleh band nasional, serta solawatan.

Selain lapangan Simpang Lima, venue lomba juga tersebar di beberapa titik. Di antaranya Masjid Baiturrahman, Masjid Agung Jawa Tengah, GOR Universitas Muhammadiyah Semarang, dan lainnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS