Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Jateng Ajak Media Massa dan Mahasiswa Ikut Lakukan Pengawasan
Semarang, Jatengaja.com - Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Tengah menggelar “Sosialisasi Pengawasan Partisipatif," kepada mahasiswa dan media massa.
Kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa dan wartawan dari Kota Semarang, Salatiga, dan Kabupaten Semarang berlangsung di kantor Balai Bahasa Jawa Tengah (Jateng) di Kabupaten Semarang, Senin (18/11/2024).
Acara “Sosialisasi Pengawasan Partisipatif” dibuka Koordinator Divisi Humas, Data, dan Informasi Bawaslu Jateng, Sosiawan serta dihadiri jajaran Bawaslu Kabupaten Semarang.
- BRI Gelar Bazar UMKM BRILiaN untuk Bantu Pelaku UMKM Menjangkau Pasar Baru
- Direktur Utama SIG Sabet Top CEO Indonesia Awards 2024
- Pembaruan ESG Brand Telkom demi Masa Depan Berkelanjutan
- Bersama BRI Menanam-Grow & Green, Kelompok Tani Bergerak untuk Selamatkan Hutan Bekas Tambang
- Pj Gubernur Jateng Serahkan Bankeu 10 Parpol Tahap II Senilai Rp12,6 Miliar
Sosiawan mengajak mahasiswa dan media massa serta semua elemen masyarakat ikut terlibat aktif ikut melakukan pengawasan Pilkada 2024.
“Bawaslu di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota memiliki keterbatasan, maka perlu ada pengawasan partisipatif yang bisa dilakukan media massa dan mahasiswa serta masyarakat,” katanya.
Menurut Sosiawan, Bawaslu Jateng sudah puluhan kali menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif, agar ada peran aktif dari masyarakat ikut mengawasi jalannya setiap tahapan Pilkada 2024.
Lebih lanjut Sosiawan menyatakan, dengan adanya partisipasi aktif dari media massa dan juga mahasiswa serta masyarakat akan semakin memudahkan pengawasan pelaksanaan Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.
“Peran serta media massa, mahasiswa, dan semua pihak sangat penting untuk mewujudkan pilkada di Jateng yang berkualitas dan bermartabat,” ujarnya.
Dalam acara tersebut juga menghadirkan narasumber dosen Fisip Undip, Puji Astusi dan Ketua PWI Jateng, Amir Machmud dengan moderator wartawan Haru Santoso.
Puji Astuti mengatakan pengawasan partisipatif harus dilakukan secara masif, dengan melibatkan semua komponen masyarakat, temasuk media mass dan mahasiswa.
“Ini agar hasil Pilkada tidak dislahgunakan, karena pada waktu penghitungan suara masih dapat disalahgunakan,” ujarnya.
Sementara, Ketua PWI Jateng, Amir Machmud parameter sukses Pilkada yakni peningkatan partisipasi pemilih, khususnya generasi muda, peningkatan partisipasi public dalam mengawal sukses pilkada, serta kepatuhan terhadap aturan yang membuat pesta demokrasi berjalan aman dan lancar.
“Goalnya adalah jejak pilkada yang dikenang sebagai pesta demokrasi yang indah,” ujarnya.
Amir juga menyinggung tentang Pilkda Jateng yang usung tagline “Luwih Becik, Luwih Nyenengkan,” lebih baik dan lebih menyenangkan.
“Tagline ini mengajak masyarakat untuk memilih dengan suasana gembira dan menyenangkan. Sukses pilkada adalah terpilihkan pemimpin yang ideal bukan prosederul,” tandasnya. (-)