Januari-Juni 2025 Nilai Transaksi QRIS Cross Border Capai Rp18,7 Miliar, Terbanyak Malaysia

SetyoNt - Selasa, 15 Juli 2025 14:10 WIB
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah (Jateng) Rahmat Dwisaputra menyatakan saat ini QRIS Cross Border bisa digunakan di tiga negara yakni Malaysia, Singapura, dan Thailand. (Istimewa)

Semarang, Jatengaja.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mendorong perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Cross Border di luar negeri.

QRIS Cross Border adalah sistem pembayaran digital lintas negara yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi di negara lain hanya dengan memindai kode QRIS, tanpa perlu menukar uang tunai atau kartu kredit.

Sistem ini dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan negara lain untuk membangun standarisasi pembayaran lintas batas, yang memudahkan masyarakat.

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah (Jateng) Rahmat Dwisaputra menyatakan saat ini QRIS Cross Border telah bisa digunakan di tiga Negara yakni Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Warga Negara Indonesia di Malaysia, Singapura, dan Thailand bisa melakukan pembayaran dengan memindai kode QRIS,” katanya katanya pada Media Briefing "Angkringan di Siang Hari" di Restoran Aroem Kota Semarang, Senin 14 Juli 2025.

Menurut Rahmat, selama awal Januari hingga Juni 2025 penggunaan QRIS Cross Border tercatat sebanyak ada 67 ribu transaksi dengan nilai nominal inbound mencapai Rp18,7 miliar.

Terbanyak penggunanya pertama Malaysia, kemudian disusul Thailand, dan Singapura. Kebanyakan untuk transaksi pembayaran makan minum seperti akomodasi dan restoran.

Rahmat menambahkan penggunaan QRIS Cross Border di akan diperluas ke sejumlah negara antara lain China, Jepang, dan Saudi Arabia.

“Saat ini sedang on going adalah China, Jepang, dan Saudi Arabi. Nantinya juga ke negara lainnya ,” tandasnya.

Alasan pemilihan tiga negara ini, menurut Rahmat, karena kedekatan dan sudah ada kerja sama antar bank sentral, serta jumlah turisnya.

“Ke Arab Saudi sudah pasti karena ada ibadah haji setiap tahun dan umroh. Untuk ke Korea Selatan sedangdi jajakan,” katanya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia dalam kesempatan sama menambahkan, kelancaran dalam penggunaan QRIS Cross Border juga tergantung konektivitas infrastruktur dan sinyal. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS