Minggu, 08 Oktober 2023 20:14 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Jakarta, Jatengaja.com – Produk yang unik, menarik, dan bisa di-custom, membuat kerajinan asal Jawa Tengah digandrungi pengunjung pada pamer kriya skala internasional (Inacraft) 2023 di Hall B Jakarta Convention Center.
Lima usaha kecil dan menengah (UKM) yang difasilitasi Pemprov Jateng mengikuti ajang pamer kriya skala internasional (Inacraft) 2023, membukukan omzet Rp3 miliar. Kabid Bina Usaha dan Pemasaran Dinkop UKM Jateng Jani Sugijati mengatakan, pihaknya memfasilitasi lima UKM untuk menjadi pengisi ruang pamer Jateng.
Yaitu Rifana Art Sukoharjo, Iwan Jaya Logam Boyolali, Rottan Furni Sukoharjo, Naturaline Boyolali, D Youl Kabupaten Semarang. Menurutnya, kunjungan dan omzet yang dibukukan pada pameran tersebut melebihi dugaan. Dari target 500 kunjungan, kini sudah mencapai 700 kunjungan.
“Omzet sekitar Rp3 miliar. Dari teman-teman furnitur tadi, ada rencana MoU dengan Jerman dan kepeminatan personal, untuk mengisi perabotan di rumahnya dari furnitur Jateng,” kata Jani.
Selain produk furnitur, UKM pengharum ruangan asal Boyolali juga telah menjual 5.000 botol pengharum. Untuk omzet diperkirakan mencapai lebih dari Rp25 juta.
“Kita terus berusaha meningkatkan kualitas produk teman-teman kita UKM, dengan pembinaan, lewat Bimtek, pelatihan marketing online, meningkatkan produk yang sederhana supaya bisa diekspor,” katanya.
Selera Konsumen
Tidak hanya menjual barang jadi, UKM yang dibawa ke ajang Inacraft 2023 juga bisa dimodifikasi sesuai selera konsumen. Hal itu, juga menjadi magnet konsumen membeli produk asal Jateng.
Pemilik produk pewangi Naturaline Boyolali, Arini Khoiriah, mengaku dapat order khusus setelah ikut pameran. Selain itu, Inacraft 2023 juga membuka peluang pasar baru.
“Ada yang menawarkan kerja sama dari Jakarta, nanti katanya mau ke workshop dan ingin membikin dengan aroma yang disesuaikan. Ada buyer dari Jepang, ada pula yang mau reseller. Ini membuka pasar baru bagi saya,” katanya.
Pemilik usaha furnitur Rifana Art Sukoharjo, Rifqi Baladraf mengatakan, peluang pascapandemi Covid-19 lebih terbuka. Hal itu berlaku pula untuk pasar lokal.
“Andil Pemprov Jateng untuk bantu UKM naik kelas, daya beli masyarakat lokal meningkat drastis. Kalau untuk transaksional saat ini hampir Rp3 miliar,” tuturnya.
Rifqi menyebut, keunikan produknya bisa dipesan sesuai keinginan pelanggan.
“Jadi pelanggan bisa pesan sesuai keinginan. Bisa costumize, kita akan wujudkan. Kemarin ada buyer agent dari Jerman juga, lokal juga,” ujarnya. (-)
Bagikan