Emas
Kamis, 31 Oktober 2024 08:51 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Batang, Jatengaja.com - Jawa Tengah (Jateng) sukses menarik minat calon investor dari sembilan negara terhadap proyek investasi clean and clear dalam puncak acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2024 di Kawasan Industri Terpadu Batang.
CJIBF adalah forum bisnis yang mempertemukan para investor, dari dalam dan luar negeri, dengan pemilik proyek yang digelar selama dua hari, Senin-Selasa 28 – 29 Oktober 2024.
Total nilai proyek investasi yang dipromosikan dalam kegiatan CJIBF 2024 yang mengususng tema ‘Enhancing Sustainable Growth through Green and Circular Economy’senilai US$495 juta.
Dalam puncak acara tersebut, Jateng mempromosikan sejumlah proyek unggulan berkelanjutan yang bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah melalui penciptaan peluang investasi yang ramah lingkungan.
Rangkaian puncak CJIBF 2024 terdiri dari site visit calon investor dalam dan luar negeri ke Proyek Strategis Nasional di Jateng, yaitu Kawasan Industri Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal.
Selain site visit, calon investor juga melaksanakan one on one meeting dengan 15 proyek investasi unggulan yang sudah clean and clear di Jawa Tengah.
Puncak CJIBF 2024 juga menampilkan talkshow dengan topik ‘Establishing Central Java as the Backbone of Indonesia’s Sustainable Food Security’.
Narasumber talkshow terdiri dari unsur pemerintah, lembaga investasi dan perdagangan, serta pelaku usaha, yaitu Kementerian Investasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Indonesia – Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) ECP Katalis, dan PT. Marifood Indonesia.
Kementerian Investasi menegaskan pemerintah pusat terus mendorong investasi dan hilirisasi di berbagai sektor, termasuk pertanian, dengan memberikan insentif fiskal seperti tax allowance.
Sebagai upaya lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengidentifikasi potensi pertanian bernilai tinggi di Jawa Tengah seperti padi, jagung, bunga melati, tembakau, kopi, ikan nila salin, udang vaname, dan perikanan tangkap.
Hal ini sejalan dengan key message yang disampaikan IA CEPA Katalis, yaitu upaya untuk memperluas akses pasar internasional bagi produk Indonesia perlu terus dilakukan melalui pengenalan potensi trade and investment Indonesia kepada investor global.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng Rahmat Dwisaputra menyatakan komitmen mendorong sinergi antara sektor manufaktur dan pertanian, terutama dengan fokus pada ekonomi hijau dan ekonomi sirkular yang konsisten sejak 2022.
Menurut Rahmat impor bahan baku yang tinggi perlu diatasi melalui peningkatan industri hulu oleh perusahaan- perusahaan industri pengolahan makanan besar.
“Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, Jawa Tengah siap menjadi pionir dalam transformasi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut pula, diumumkan tiga pemenang kompetisi Investment Challenge 2024 yang diikuti oleh 19 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.
Investment Challenge dilakukan sebagai upaya menggali proyek investasi yang potensial dari seluruh kabupaten / kota dan menyediakan proyek investasi terbaik bagi para investor.
Kabupaten Semarang terpilih menjadi pemenang utama dengan proyek Pembangunan Rumah Sakit Berbasis Green Hospital.
Pemenang kedua Kabupaten Cilacap dengan proyek Pengembangan Kawasan Khusus Perikanan Terpadu di Kabupaten Cilacap Sebagai Wilayah Blue Economy Indonesia, dan ketiga Kabupaten Grobogan dengan proyek Pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). (-)
Bagikan
Aglomerasi
6 hari yang lalu
Indonesia
12 hari yang lalu