BPR Arto Moro Semarang
Kamis, 12 Juni 2025 21:02 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Semarang, Jatengaja.com - Di tengah dinamika ekonomi saat ini, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha menjadi kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Sejumlah tokoh masyarakat Jawa Tengah bersama pimpinan yayasan perguruan tinggi ternama di Semarang menggelar kunjungan ke Kawasan Sentra Kreatif di Kendal (11/6/2025). Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung kondisi perekonomian masyarakat di tengah tantangan ekonomi nasional yang tengah terpuruk dan diharapkan mampu menghasilkan solusi konkret untuk mendukung ketahanan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tokoh-tokoh yang ikut dalam kegiatan kunjungan tersebut, antara lain Komisaris Utama & PSP Bank Arto Moro, Prof Dr H Subyakto SH MH MM; Ketua Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), Drs H Ahmad Azhar Combo; Ketua Pengurus Yayasan USM, Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM; Rektor Udinus, Prof Dr. Pulung Nurtantio; serta sejumlah figur lainnya.
Prof Subyakto, sebagai penggagas kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha untuk menghadapi krisis ekonomi.
“Hari ini, kami meninjau langsung apa yang dibutuhkan para UMKM. Kita tidak bisa hanya berpangku tangan menonton. Kolaborasi adalah kunci. Para akademisi merumuskan inovasi, tokoh masyarakat menjadi jembatan, dan perbankan seperti Bank Arto Moro siap mendukung pembiayaan,” ujarnya.
Selama berkeliling di kawasan pusat UMKM kreatif unggulan di Kendal, para tokoh dan akademisi mengambil kesempatan berdiskusi langsung dengan pelaku UMKM. Perputaran uang yang kian melemah akibat penurunan daya beli dan fluktuasi nilai tukar banyak dikeluhkan sebagai tantangan utama. Belum lagi diperparah dengan perubahan pola konsumsi masyarakat yang yang lebih suka berbelanja daring.
Garis Digitalisasi
“UMKM harus beradaptasi dengan cepat. Semuanya saat ini sudah di garis digitalisasi. Dengan menguasai teknologi, pelaku usaha bisa menembus batas-batas dan bersaing di ranah yang lebih luas,” kata Prof. Subyakto menekankan pentingnya pelatihan digitalisasi dalam mendukung menghadapi dinamika pasar.
Sementara itu, Ketua YBWSA, Azhar Combo menyampaikan peran strategis perguruan tinggi dalam membekali generasi muda untuk mendukung UMKM melalui pendidikan berbasis teknologi.
“Perguruan tinggi harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan kurikulum kewirausahaan yang berorientasi pada teknologi. Kita bisa menghasilkan wirausahawan muda yang mampu memperkuat UMKM dan menjawab tantangan ekonomi masa kini,” ujarnya.
Usai berkunjung ke sentra-sentra kreatif di Kendal, para tokoh kemudian lanjut meninjau sektor-sektor pariwisata di Kota Santri yang ikut dikeluhkan lesu. “Pertumbuhan sektor pariwisata belum bisa pulih seperti sebelum pandemi. Bahkan, pertumbuhan hotel juga masih di bawah lima puluh persen. Teman-teman dari sektor pariwisata banyak yang cerita ke kami,” kata Prof Subyakto.
Kunjungan ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha yang selama ini merasakan tekanan ekonomi akibat perlambatan pasar. Dengan keterlibatan tokoh masyarakat dan akademisi, diharapkan solusi yang lahir tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga berkelanjutan. “Harapannya semoga kunjungan tokoh-tokoh penting ke sini bisa menjadi jawaban untuk mengatasi berbagai tantangan,” ungkap Johan, pemiliki hotel Sae Inn Kendal. (-)
Bagikan