pertamina
Senin, 18 Agustus 2025 14:03 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak 90 anak muda peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) tahun 2025 di Jawa Tengah membentuk komunitas Laskar Jaga Hak Pilih.
Mereka berasal dari 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah, yang merupakan alumni P2P atau Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) yang digelar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Tengah.
Pembentukan Laskar Jaga Hak Pilih tersbut dilakukan dalam penutupan Pendidikan Pengawas Partisipatif yang berlangsung di Hotel Harris Sentraland Semarang, Kamis (7/ 8/2025).
“Kami menerima pendaftaran 650 peserta program P2P. Setelah dilakukan seleksi dengan melihat data dan portofolio masing-masing pendaftar. Peserta yang dinyatakan lolos sebanyak 90 orang,” kata Penanggungjawab Kegiatan P2P yang juga Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Jateng, Nur Kholiq.
Dalam kegiatan P2P yang berlangsung selama 3 hari tersebut (5-7 Agustus 2025), peserta mendapatkan materi-materi berbobot. Sesuai dengan tema: Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 Bermartabat.
Materi yang diberikan difokuskan pada tindaklanjut dan tugas-tugas kader pengawas partisipatif antara lain strategi pencegahan pelanggaran dan sengketa proses pemilu, teknis pelaporan, teknis penyelesaian sengketa, teknis pengembangan pengawasan partisipatif, strategi berjejaring, perempuan dan pengawasan pemilu, serta materi tentang pemantauan.
Di akhir kegiatan, setiap peserta diwajibkan membuatkan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Dalam pembahasan, peserta menyepakati untuk terus berkolaborasi dengan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.
“Untuk mengoptimalkan tugas, para alumni P2P membentuk komunitas yang diberi nama Laskar Jaga Hak Pilih,” ujar Nur Kholiq.
Para alumni ini akan membantu tugas Bawaslu di setiap kabupaten/kota untuk melakukan uji petik sebagai salah satu strategi pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjuta (PDPB).
Selain pembentukan komunitas Laskar Jaga Hak Pilih untuk uji petik, mereka secara rutin sebulan sekali akan melakukan konsolidasi, dengan melakukan diskusi dengan tema-tema seputar pengawasan partisipatif.
Komunitas Laskar Jaga Hak Pilih ini mentargetkan bisa menerbitkan satu karya pustaka dalam bentuk buku, yang berisi kumpulan tulisan dari para kader di 35 kabupaten/kota tersebut sudah bisa diterbitkan pada akhir tahun 2025 dan didaftarkan di ISBN Pepustakaan Nasional.
“Mereka diharapkan benar-benar mampu menjadi kader pengawas partisipatif Bawaslu Jawa Tengah yang terus berfungsi dan bergerak untuk menyiapkan Pemilu 2029 yang bermartabat,” harap Nur Kholiq. (-)
Bagikan
gowes
2 hari yang lalu