Mitratel Tutup tahun 2023 dengan Pertumbuhan Double Digit, Catat Pendapatan Rp8,6 Triliun

Senin, 25 Maret 2024 22:04 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

2 agustus telkom 2.jpeg
Data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan.

Jakarta, Jatengaja.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp149,2 triliun atau tumbuh sebesar 1,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, pada segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp16,9 triliun atau tumbuh 9,6% YoY dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital. 

Hal ini juga tidak lepas dari dukungan Telin selaku anak usaha Telkom yang bergerak di bisnis telekomunikasi internasional. Dikatakan, pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel menutup tahun 2023 dengan kinerja cemerlang dan pertumbuhan double digit pada pendapatan, EBITDA, dan laba bersih. 

Mitratel mencatat pendapatan Rp8,6 triliun atau tumbuh 11,2% YoY, didorong oleh pendapatan sewa menara. EBITDA dan laba bersih tumbuh masing-masing sebesar 12,7% dan 12,6% YoY dengan margin keduanya yang semakin baik senilai 80,5% dan 23,4%. 

Mitratel merupakan tower provider terbesar di Asia Tenggara dari sisi kepemilikan tower yang memiliki 38.014 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,47x di 2022 menjadi 1,51x pada akhir 2023. 

Peningkatan

Dari sisi operasional, jumlah kolokasi dan jumlah penyewa juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 16,9% dan 10,4% YoY. Pada periode tersebut Mitratel membukukan kinerja keuangan yang kian kuat dengan leveraging ratio yang relatif rendah, yakni rasio net to debt EBITDA sebesar 2,2x.

Menurut Ririek, Perseroan juga dalam proses mempersiapkan implementasi InfraCo di mana entitas barunya telah dibentuk dengan nama Telkom Infrastruktur Indonesia pada akhir 2023. 

Telkom Infrastruktur Indonesia dipersiapkan untuk menjadi penggerak utama perseroan dalam penciptaan nilai tambah perusahaan dengan meningkatkan utilisasi infrastruktur jaringan, mengoptimalkan capital expenditure TelkomGroup, meningkatkan pendapatan dari eksternal, menyediakan layanan telekomunikasi yang andal, meningkatkan efisiensi operasional, dan kemitraan strategis. 

Memasuki tahun 2024, Telkom Infrastruktur Indonesia tengah mempersiapkan pengelolaan jaringan end to end Telkom, dengan fokus khusus pada optimalisasi pemanfaatan jaringan melalui penyediaan layanan wholesale Fiber-to the-Home (FTTH) untuk segmen B2B. 

Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk menyediakan layanan terbaik dengan inovasi berkelanjutan, yang bertujuan untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan memperluas penetrasi layanan broadband dan memenuhi kebutuhan konektivitas yang kian meningkat. (-)