Minat Warga Jateng Ikut Transmigrasi ke Luar Jawa Cukup Tinggi

Jumat, 05 November 2021 11:20 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

kepala disnaker.jpg
Minat Warga Jateng Ikut Transmigrasi ke Luar Jawa Tinggi ((Jatengaja.com/Istimewa).)

Semarang, Jatengaja.com - Minat warga Jawa Tengah (Jateng) untuk mengikuti program transmigrasi ke luar Jawa cukup tinggi. Mereka mengikuti transmigrasi untuk kehidupan lebih baik.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Sakina Rosellasari selama kurun waktu 2002-2019 ada 9.150 kepala keluarga  yang telah berangkat ke luar pulau. 

“Sampai saat ini yang sudah mendaftar program tranmigrasi sebanyak 1.263 kepala keluarga dari seluruh Jateng,” katanya.

Program pemberangkatan transmirasi, lanjut Sakina sempat berhentik pada 2020 karena adanya pandemi Covid-19.

Pada 2021 sudah jalan lagi dan akan memberangkatkan sebanyak 10 kepala keluarga asal Jateng ke daerah transmigrasi dia Pulau Borneo Kalimantan. 

“10 KK akan diberangkatkan pada Desember 2021. Saat ini mereka menjalani pelatihan di Yogyakarta sebelum diberangkatkan,” ujarnya. 

Pelatihannya, bukan cuma bertani padi atau tanaman kebun. Calon transmigran juga diberikan pelatihan untuk beternak. 

Sedangkan, untuk pendamping atau istri transmigran diberikan pula pelatihan pengolahan makanan seperti pembuatan burger atau keripik. 

Hal dimaksudkan untuk memberi skill tambahan untuk menambah penghasilan keluarga selama di daerah transmigrasi. 

Para transmigran, nantinya akan mendapat berbagai kemudahan. Di antaranya penyediaan lahan, tempat tinggal hingga stimulan sembako, sampai usaha pertanian 

“Kami tetap melakukan komunikasi dengan para transmigrasi. Bila ada hambatan, kami akan berusaha memfasilitasi mencarikan jalan tengah. Begitu pula komunikasi Pak Gubernur dengan transmigran, tetap dilakukan melalui virtual,” ujarnya. 

Sementara, Direktur FP3KT Kementrian Desa PDT dan Transmigrasi Anto Pribadi mengatakan, pengurangan jumlah KK yang bertransmigrasi merupakan imbas dari refokusing untuk penanggulangan Covid-19. 

“Pada tahun ini, ada kuota 57 KK yang dibagi untuk provinsi Jabar, Jatim, DIY dan Jateng,” katanya. (-)