Jateng Dapat Alokasi Bantuan Renovasi 500 Rumah Warga Miskin Esktrem dari Kementerian PKP

Kamis, 17 April 2025 14:18 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

gub rumah.jpg
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi (kiri) berbincang dengan Menteri PKP Maruarar Sirait (kanan) di Jakarta.

Jakarta, Jatengaja.com - Jawa Tengah (Jateng)  mendapatkan alokasi bantuan renovasi 500 rumah warga miskin ekstrem dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP).

Hal ini disampaikan  Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar  Sirait  di kantornya Jakarta, Rabu 16 April 2025 sore.

“Jateng mendapatkan alokasi bantuan renovasi sebanyak 500 unit rumah warga miskin ekstrem dari Kementerian Perumahaan Kawasan Pemukiman,” katanya.

Ahmad Luthfi mengatakan, bantuan renovasi ini diprioritaskan untuk warga Jateng di beberapa daerah yang masuk kategori miskin ekstrem.

Menurutnya, bantuan ini selaras dengan program Pemprov Jateng yang terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program yang akan digenjot adalah setiap kepala keluarga (KK) di Jateng memiliki satu rumah layak huni.

Terkait warga mana yang akan mendapatkan bantuan renovasi rumah dari Kementerian PKP, gubernur Jateng menyampaikan sudah siap untuk disurvei. Sebab, renacananya Menteri Maruarar Sirait   akan melakukan survei dua pekan mendatang di Banyumas.

Sebagai informasi, perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RTLH)  menjadi prioritas Gubernur Ahmad Luthfi, karena sampai dengan Desember 2024 tercatat sebanyak 1.022.113 unit RTLH. 

Untuk menanggulangi masalah ini diperlukan penanganan secara kolaboratif dan komprehensif dari berbagai sumber pendanaan,  seperti APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, Corporate Social Responsibilty  (CSR), Baznas, serta swadaya masyarakat.

Sementara , Menteri PKP Maruarar Sirait menginginkan, semua penerima bantuan renovasi rumah dilakukan pemeriksaan by name dan by address, sehingga tidak terjadi salah sasaran.

“Bantuan renovasi rumah warga miskin yang dialokasikan untuk Jateng, Jabar, Banten, dan DKI Jakarta ini berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) Yayasan Buddha Tzu Chi. Total ada 2.000 rumah yang akan direnovasi di empat provinsi tersebut,” ujarnya.

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma atau Aguan mengatakan,  penerima bantuan renovasi ini diharapkan merupakan rumah sendiri atau milik pribadi. Sehingga tidak ada sengketa kedepannya saat rumah sudah selesai direnovasi dan menjadi bagus.

"Sebaiknya rumah sendiri dan ditinggali sendiri. Supaya tidak ada sengketa kedepannya dengan keluarga. Rumahnya  tidak di jalur hijau,  dan lokasi rumah itu memang peruntukanya untuk permukiman," kata Aguan. (-)